Sebagai generasi muda suku
sasak, saya memiliki kewajiban dalam memperkenalkan budaya suku sasak Lombok.
Selama ini, Lombok dikenal dengan daerah wisata yang mulai berkembang dan
disebut-sebut bersiap menyaingi Bali sebagai leading tourism place di
Indonesia. Lombok adalah sebuah pulau kecil di NTB. Suku sasak adalah
suku asli yang mendiami pulau lombok. Lombok terkenal dengan tempat wisata dan
berbagai macam kearifan lokal budaya yang masih dilestarikan sampai sekarang.
Masyarakat suku sasak secara terun temurun melestarikan budaya dan kearifan
lokal setempat.
Masyarakat sasak memahami beberapa ungkapan
yang menjadi semboyan dalam kehidupan bermasyarakat seperti; Solah mum
gaweq, solah eam daet, bayoq mum gaweq bayoq eam daet (baik yang dikerjakan
maka akan mendapat kebaikan dan buruk yang dikerjakan maka akan mendapatkan
keburukan), piliq buku ngawan, semet bulu mauq banteng, empak bau, aik meneng,
tunjung tilah
Lombok kini menjadi daya tarik
besar para wisatawan untuk sekedar dikunjungi atau bahkan bermukim.Diantara tempat wisata yang menjadi favorit wisatawan baik domestic dan mancanegara adalah; pink beach, pantai batu payung, kuta lombok, gili terawangan, air tejun benang stokel, air terjun sendang gila daerah wisata renjani dll.
.
Sebagai
anak sasak, tidak ada yang salah dengan itu semua namun setidaknya terdapat dua
sisi yang akan terjadi dan harus
dihadapi akibat dari hal tersebut. Dari sisi positifnya, hal tersebut
membuat akses apapun mulai dari transportasi, informasi, dan sebagainya menjadi
lebih mudah. Namun ada beberapa hal yang dianggap negatif dari perkembangan
tersebut. Kejahatan meningkat, dunia sosial terdegradasi, terlebih tidak bisa
dibedakannya sesuatu yang dilarang dengan yang boleh namun tidak bermanfaat.
sebagai anak sasak kita wajib
menjaga nilai-nilai positif dari budaya yang menjadi ciri khas dan
turun-temurun menjadi pedoman suku sasak
sebagai suku yang ramah dan beradab. Berikut beberapa kearifan lokal/budaya
yang menjadi ciri khas masyarakat suku
sasak yang harus kita jaga dan lestarikan dalam kehidupan sehari-hari; gotong
royong, krama banjar dalam begawe, adat bejiran, adat nyangkok, saling pesilaq,
bales lampak, saling ajinan, saduq dll.
Sejak
zaman dahulu suku Sasak telah mengenal
wadah yang menjadi induk dalam kehidupan bermasyaraka, yang mengatur pedoman hidup bermasyarakat, dan tempat untuk
mencari rujukan dalam menetapkan sanksi atas terjadi pelanggaran dalam tata
pergaulan komunitasnya. Wadah itu dikenal dengan istilah karma.
Beberapa
ritual-ritual adat yang sangat populer dan menjadi ciri khas dan daya tarik
wisatawan untuk mengunjungi lombok adalah sebagai berikut; perang ketupat, bau
nyale, peresean, paling merariq (kawin lari) dan nyongkolan.
Selain
dalam masalah budya/kearifan lokal dan pariwisata yang menjadi ciri khas
lombok, terdapat pula makanan-makanan khas ( jaje sasak ) dan masakan yang
sangat terkenal di daerah tersebut dan menarik minat wisatawan yang pada
umumnya masakan sasak terkenal sebagai masakan yang sangat pedas sesuai dengan
nama pulaunya lombok ( cabe). Namun pada
dasarnya lombok seperti; pelecing kangkung, olah-olah, banteng ngangak (rendang
super pedas), sambal krikil ( sambal cabe full ), jaje tarek, celilong,
keciput, pelemeng, tumbek dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar